š© Pengalaman Ke Psikiater Dengan Bpjs
Pengalamanpertama saya datang ke psikolog dimulai pada 2015. (dan ini lumayan menguras kocek juga karena saya enggak pakai BPJS), psikiater ini mendiagnosis saya dengan hal baru: Lantaran konseling dengan psikiater jelas tak bisa selama dengan psikolog, dan saya sadar selain obat, saya butuh psikoterapi lebih panjang, saya pun mulai
Ketikakamu sudah memutuskan untuk pergi ke psikolog atau psikiater, kamu hanya perlu membawa berkas dokumen yang dibutuhkan, seperti fotokopi Kartu JKN-KIS/ BPJS, fotokopi KTP, dan fotokopi kartu keluarga. Kamu juga harus mempertimbangkan biaya yang diperlukan ke psikiater atau psikolog.
13Jul 2022. sebenernya hal hal yg kmu sebut itu udh tergolong kamu btuh bantuan psikis sist, aku juga akhir akhir ini ngerasa gitu, bahkan udh punya pikiran dan bayangan bundir, bener bener yg kamu bilang, engga semua psikolog kyk gtu kokš, kamu kurang beruntung aja ketemunya sm psikolog yg spt itu, btw ak juga 2x ke psikolog, yg pertama malah diketawain, yg kedua
CekPsikolog Gratis, Begini Caranya. Panduan. Jumat, 11 Februari 2022. WHO pernah memperkirakan pada tahun 2001, menyatakan bahwa 1 dari 4 orang mengalami gangguan mental. the Monkey Times - Masalah kesehatan mental sendiri ternyata masih menjadi stigma yang cukup sensitif di Indonesia, padahal untuk cek psikolog gratis bisa dilakukan.
IniPerbedaan Konselor, Psikolog, dan Psikiater. Sabtu, 12 Maret 2022, 00:46 WIB. Penulis : Muhammad Afnani Alifian. Ilustrasi konselor yang berbeda dari psikolog dan psikiater. (Christina , unsplash) Surabaya (beritajatim.com) - Mungkin Anda sering merasa bingung saat mengalami suatu masalah harus konseling ke konselor, psikolog, atau
Tulisanini berdasarkan pengalaman pribadi jika ada kesalahan mohon dikoreksi ya. Menampilkan 1-4 dari 4 Dokter Jiwa di Cibinong Bogor Bogor yang ditemukan. Saya pernah sekali konsul ke psikiater atas dasar rekomendasi dokter syaraf. Psikolog di Bogor Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Jiemi Ardian adalah
[ ALUR KE PSIKIATER PAKAI BPJS SEMUA GRATIS SAMPAI OBAT! ] Haloo, masih ada yang bingung ga mau pergi ke psikiater offline pakai BPJS? Atau ada yang takut diremehin waktu pergi ke faskes pertama dan takut ga dapet rujukan? Aku mau berbagi sedikit kisah š¤"
Datanglahmembawa kartu BPJS dan mengatakan bahwa kita mau berobat ke poli jiwa. Biasanya sistem rujukan sudah berbasis online. Maka kita bisa langsung duduk di dekat pintu psikiater bertugas. 4. Sarankan Pasien Jujur Dokter akan bertanya banyak hal pada pasien.
. Banyak yang urung konsultasi dengan psikolog dan psikiater karena biayanya yang mahal. Tenang saja,saat ini pengobatan kesehatan mental sudah bisa menggunakan layanan BPJS. Hai kawan, di dua artikel SMILE yang sebelumnya, saya sudah cerita tentang pengalaman saya konsultasi ke psikiater dengan biaya sendiri dan sedikit gambaran tentang bipolar disorder. Sekarang saya mau cerita tentang konsultasi ke psikiater dengan menggunakan BPJS. Jadi kan biaya konsultasi dan obat setiap bulan bisa hampir 3 juta, akhirnya saya putuskan untuk pindah ke layanan BPJS. Karena bipolar kan tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol, jadi saya harus minum obat seumur hidup. Terbayang kan mahalnya dan uang yang harus saya keluarkan hanya untuk beli obat. Dan ternyata, meski pakai BPJS, konsultasi yang saya jalani tetap menyenangkan dan memuaskan. Periksa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP Sama seperti saat saya berobat tumor payudara dengan BPJS. Pertama-tama saya berobat dulu di FKTP. Sebenarnya agak was-was karena lagi pandemi. Tapi saya pikir lebih cepat berobat lebih baik. Lagipula saya tidak cocok dengan Depakote ER yang diberikan oleh psikiater. Seluruh tulang saya terasa sakit. Saya pergi ke Klinik Siloam di Gading Serpong. Seorang dokter muda menanyakan keluhan saya. Karena dulu waktu saya minta rujukan pengobatan tumor payudara ke RSU Siloam, dokter ini juga yang periksa, dokter pikir keluhan saya masih tentang tumor. Saya seneng sih, dia begitu perhatian dan tidak lupa dengan perkembangan pasiennya. Pas saya bilang saya minta rujukan ke psikiater, baru dia tanya-tanya kondisi psikologis saya. Saya ceritakan kalau saya didiagnosa bipolar. Terus dia tampak khawatir, tanya apa saya ingin bunuh diri? apa saya pernah mendengar bisikan? Dia juga memastikan kalau saya sedang stabil, karena khawatir kalau terlalu lama, saya akan merasa tertekan. Konsultasi Psikiater di RS Tipe C Saya akhirnya dirujuk ke psikiater yang ada di RS Mitra Keluarga Gading Serpong RS Tipe C. Jadi saya gak bisa bertemu psikiater saya yang pertama kali mendiagnosa saya bipolar. Karena dari FKTP tidak bisa langsung ke RSU Siloam RS Tipe B. Jenjang di BPJS mesti diikuti. Setelah dapat rujukan, saya langsung ke RS Mitra Keluarga. Ternyata di RS Mitra Keluarga tidak bisa langsung mendapat layanan BPJS, tapi harus daftar dulu dua hari sebelumnya. Kebetulan saya datang hari Kamis. Psikiater praktek setiap Selasa dan Kamis. Berarti hari Jumāat saya harus daftar via telepon atau WA untuk reservasi lebih dulu. Nah, pas hari Jumāat saya daftar via WA. Admin RS meminta saya daftar langsung melalui telepon. Saya telepon nomor yang diberikan. Terus ditanya-tanyalah. Pas tahu saya pasien baru, admin bilang, kalau untuk psikiater, selama pandemi, dr. Ryan Psikiater di RS Mitra Keluarga Gading Serpong tidak menerima pasien baru untuk sementara waktu. Jadi hanya melayani konsultasi pasien lama. Dan ini waktunya tidak ditentukan. Ya sudah, saya pikir saya bisa bertahan dengan obat. Tapi karena sakit di sekujur tubuh saya tidak bisa ditahan. Akhirnya obatnya saya stop. Biar gak kumat, saya bikin jurnal perubahan mood selama gak minum obat, biar terlihat bedanya dan mood saya tetap terkontrol. Ternyata saya sendiri kaget, mood saya bisa berubah dalam waktu cepat. Pagi bisa semangat banget, siangnya malah down dan sedih. Kadang badannya mau gerak terus, tapi males dan ngantuk. Absurd deh. Saya juga kembali mengalami depresi yang sempat bikin pingsan. Minum Depakote ER stabil lagi, tapi ya gitu, tulang pada sakit. Dengan kondisi naik-turun begini saya putuskan kembali ke FKTP untuk minta rujukan ke psikiater di RS lain. Tapi hanya ada dua RS Tipe C yang ada psikiaternya. Pilihanya cuma RS Mitra Keluarga Gading Serpong dan RS Qadr. Sejujurnya saya lebih nyaman dengan RS Mitra Keluarga, jadi akhirnya saya putuskan tidak ganti surat rujukan, biar saya tunggu saja setelah pandemi membaik. Di pertengahan bulan Juni, baru saya kontak RS Mitra Keluarga lagi. Alhamdulillah, dr. Ryan sudah terima pasien baru. Sekalian saya daftar. Di hari yang ditentukan, saya pergi ke RS Mitra Keluarga. Ambil antrean psikiater yang baru dibuka satu jam sebelum dr. Ryan praktek. Cukup rapi dan nyaman untuk pelayanan pasien BPJS. Selesai ambil no antrean, saya harus antre dulu untuk tensi darah, timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Setelah operasi kan berat badan saya turun dua kilo, sekarang malah naik empat kilo dari berat badan terakhir. Syukurlah. Beres tensi darah, saya duduk di ruang tunggu dr. Ryan. Di sebelah saya ada seorang lelaki berusia 50 tahun yang juga pasien dr. Ryan. Lelaki itu mengangka saya mahasiswa yang butuh data dan ingin wawancara dr. Ryan. Saya bilang saja saya pasien juga yang didiagnosa bipolar. Lelaki itu langsung cerita panjang lebar kalau dia mendertita penyakit saraf dan jiwa. Selama 30 tahun hidupnya, dia didampingi psikiater dan minum obat. Dia juga sering mengalami delusi dan halusinasi. Lelaki itu juga memberi saya semangat. Terutama agar saya tidak merasa beda dengan manusia lain dan termakan stigma negatif tentang gangguan jiwa. Sebagai orang yang introvert, mengobrol dengan orang baru hampir satu jam bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi banyak kata-kata yang terkesan tidak masuk akal. Baru sadari ruang tunggu psikiater ternyata lebih menakutkan ketimbang konsultasi dengan psikiater itu sendiri. Lelaki itu baru berhenti bicara ketika namanya dipanggil. Dia masuk lebih dulu ke ruang psikiater. Tak lama setelah dia keluar,giliran saya masuk ke ruang psikiater. Saya bertemu dengan dr. Ryan yang sangat ramah. Dia menanyakan bagaimana kondisi saya dan apa yang sedang saya rasakan? Saya ceritakan kondisi saya dan ketidakcocokan saya dengan depakoter ER. Sayangnya di RS Mitra Keluarga hanya tersedia Depakote ER. Dr. Ryan tidak mau ambil resiko memberikan obat ini ke saya. Jadi saya dirujuk lagi ke RS Tipe B, RSU Siloam. Konsultasi Psikiater di RS Tipe B Akhirnya saya kembali mengantri di layanan BPJS RSU Siloam Karawaci. Nah untuk psikiater gak bisa langsung konsultasi, tapi harus reservasi dulu. Saya reservasi hari Kamis dan baru dapat jadwal sekitar hari Selasa di pekan berikutnya. Saya dijadwalkan konsultasi dengan dr. Waskita. Pas hari Selasa saya balik lagi Ke RSU Siloam Karawaci. Suasana mulai ramai meski masih dalam situasi pandemi. Saya daftar jam karena dr. Waskita praktek jam Tapi dr. Waskita baru datang hampir jam siang. Saya menunggu lebih dari satu jam. Ketika nama saya dipanggil, saya masuk ke dalam ruangan psikiater yang cukup sepuh. Saya bilang, sebelumnya saya sudah ke dr. Eva dan diberikan beberapa jenis obat. Meski saya pasien BPJS, tapi dr. Waskita memeriksa dengan teliti. Hal-hal yang sebelumnya tidak ditanya oleh dr. Eva. Beliau bertanya mulai dari jadwal mentruasi, riwayat keluarga yang bipolar, status pernikahan karena ada obat yang gak boleh buat orang hamil, perasaan saya saat itu dan beberapa pertanyaan lain. Sayangnya, pilihan obat BPJS gak banyak, jadi dokter tidak leluasa memberikan obat yang kira-kira cocok buat pasien. Akhirnya dr. Waskita kasih saya tiga obat. Lengkapnya mudah-mudahan bisa saya ceritakan diartikel selanjutnya. Dua obat untuk menyeimbangkan hormon di otak saya dan satu obat untuk menangkal efek dari dua obat ini. Ketiga obat ini diberikan untuk 30 hari. Jadi, sebulan lagi saya harus kontrol ke dr. Waskita. Kalau saya kontrol sebelum 30 hari, BPJS tidak akan menanggung obat saya untuk bulan berikutnya. Jadi harus sesuai jadwal. Plus dan Minus Konsultasi Psikiater dengan BPJS Oke, plusnya ya pasti soal biaya. Kalau saya bandingkan, saya berobat bipolar dengan biaya sendiri bisa habis lebih dari 3 juta per bulan. Ini termasuk biaya obat dan konsultasi psikiater. Nah kalau BPJS, saya BPJS Kelas 1, cukup bayar Rp per bulan. Ini sudah ditanggung obat dan konsultasi psikiater. Plus gak perlu repot cari obat karena semua obat yang di resep sudah ada di RS. Nah, minusnya ada beberapa nih Pertama, pasti lebih ribet karena harus urus berkas dan ikuti ketentuan BPJS. Dari mulai FKTP sampai RS Rujukan. Ini makan waktu yang gak sebentar dan harus antre pula. Saya total menghabiskan satu bulan lebih hanya untuk urusan administrasi dan antre. Kedua, tidak bisa bebas memilih psikiater yang diinginkan. Namanya rujukan, ya pasrah saja dirujuk ke mana dan bertemu dengan psikiater yang mana. Kita gak bisa memilih psikiater yang membuat kita nyaman seperti saat membayar secara pribadi. Ketiga, pilihan obat terbatas. Saya kasihan juga dengan dokter, pilihan obat BPJS terbatas. Sebagai contoh, saya cocok dengan abilify discmelt. Saya cek di aplikasi BPJS, obat ini termasuk obat yang ditanggung BPJS. Harganya sebutir mencapai Rp Tapi obat ini gak ada di RS Rujukan Tipe C atau Tipe B. Lah terus obat ini adanya di mana? RSJ? Akhirnya saya dikasih holyperidol yang harganya gak sampai Rp 2000,00/het. Jauh banget kan. Dan efeknya untuk saya sangat drastis. Keempat, harus konsultasi sesuai jadwal. Saya hanya bisa bertemu psikiater dan tebus obat sebulan sekali. Jadi selama sebulan itu, mau obatnya cocok atau tidak, mau ada keluhan atau enggak, saya gak bisa mengakses psikiater saya. Padahal kan ini masalah mental ya. Sakit fisik bisa ditahan, sakit mental tuh berat banget rasanya dan harus menanti satu bulan. Ini gak enak sih. Apalagi kalau ternyata efek obatnya bikin badan malah sakit. Bingung mau terus diminum atau stop? Bingung harus tanya ke siapa? Mau konsultasi harus tunggu sebulan lagi. Ya, ini sedikit cerita dari saya soal konsultasi psikiater dengan BPJS. Memang kalau dibanding konsultasi dengan biaya pribadi, ya lebih enak dengan biaya pribadi. Tapi buat yang butuh banget dan bermasalah dengan biaya, layanan BPJS untuk kesehatan jiwaākonsultasi psikolog dan psikiaterāini bisa dicoba. Semoga kita semua jiwa dan ragaā¦.semangat semuanya Tabik, Rika Isvandiary
āMenjadi peserta BPJS Kesehatan nyatanya memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat yang bisa didapat adalah kemudahan akses untuk perawatan kesehatan mental. Hal ini penting, sebab kondisi psikologis yang terjaga bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.ā Halodoc, Jakarta ā Kesehatan mental menjadi satu hal yang penting untuk dijaga. Tidak berbeda dengan kesehatan fisik, kondisi psikologis yang tidak dijaga dengan baik bisa memengaruhi dan menurunkan kualitas hidup. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental masih sangat kecil, terutama di Indonesia. Kurangnya pengetahuan dan akses untuk layanan kesehatan psikologis diduga menjadi penyebabnya. Kabar baiknya, saat ini perawatan mental bisa diklaim di BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Lantas, bagaimana cara mengajukan klaim pemeriksaan kondisi psikologis melalui BPJS? Cari tahu jawabannya di sini! Baca juga Inilah Kondisi yang Membuat Seseorang Perlu Bertemu Psikolog Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Kini, peseta BPJS Kesehatan bisa melakukan perawatan untuk menangani gangguan mental. Layanan yang diberikan adalah konseling di fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu di Puskesmas. Melansir media internal resmi BPJS Kesehata, ada prosedur yang harus terlebih dahulu dilakukan untuk mendapatkan layanan ini. Pertama-tama, peserta BPJS harus memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama atau faskes primer dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Setelah pemeriksaan, jika dinyatakan perlu mendapat penanganan lebih lanjut, dokter akan memberi rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Biasanya ke Rumah Sakit Umum Daerah RSUD atau Rumah Sakit khusus, seperti Rumah Sakit Jiwa. Dengan layanan ini, seharusnya kesehatan mental bukan lagi menjadi hal yang diabaikan begitu saja. Nyatanya, menjaga kondisi kesehatan psikologis adalah hal yang penting dilakukan. Jika tidak, risiko munculnya gangguan mental akan meningkat. Kalau sudah begitu, banyak hal yang akan dipengaruhi, termasuk kesehatan fisik serta kualitas hidup pengidapnya. Sebenarnya, apa saja faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental? Perlu diketahui, gangguan atau masalah pada kesehatan mental bukan merupakan hal yang aneh apalagi bersifat aib. Tidak berbeda dengan kondisi fisik, kondisi kesehatan psikologis juga bisa terganggu. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab hal ini terjadi, termasuk faktor lingkungan sosial atau pengalaman traumatis yang dilalui sebelumnya. Baca juga Kapan Sebaiknya Pengidap Skizofrenia Paranoid ke Psikiater? Ada beberapa faktor risiko gangguan mental, yaitu Jenis kelamin, perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan yang baru saja melahirkan. Mengalami trauma atau masalah pada masa profesi yang rentan memicu stres. Riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit riwayat kelahiran dengan gangguan pada riwayat penyakit mental alkohol atau obat-obatan terlarang. Diagnosis Gangguan pada Mental Untuk mendiagnosis gangguan pada mental, dokter ahli jiwa atau psikiater akan memulainya dengan wawancara medis. Setelah itu, dilakukan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan ada atau tidak penyakit lain. Jika dibutuhkan, pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak pengidap. Baca juga Orangtua Harus Sensitif terhadap Kesehatan Mental Anak Jika kamu adalah peserta BPJS Kesehatan dan memiliki gejala gangguan mental, jangan ragu untuk melakuan pemeriksaan. Kunjungi Puskesmas terdekat dan ikuti prosedur yang ditentukan. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang bisa dikunjungi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mental. Download aplikasi Halodoc segera di App Store atau Google Play! Referensi Info BPJS Kesehatan. Media Internal Resmi BPJS Kesehatan. Diakses pada 2021. Halodoc. Diakses pada 2021. Kesehatan Mental.
Cara Konsultasi ke Psikiater Pakai BPJS Kesehatan ā Sebagaimana sudah dijelaskan kepada kalian semua bahwa BPJS Kesehatan merupakan asuransi kesehatan dari pemerintah, dimana setiap masyarakat wajib untuk menjadi peserta. Dengan menjadi peserta aktif maka kalian bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di beberapa faskes Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tersedia, bahkan tidak hanya secara fisik kalian memiliki gangguan mental seperti mudah marah tanpa sebab serta beberapa gangguan lainnya, dengan memiliki riwayat seperti tersebut maka sangat disarankan untuk konsultasi ke psikiater yang sudah di rekomendasikan. Namun sebelum itu pastikan bahwa setiap peserta rutin untuk bayar iuran setiap bulannya dimana dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya bayar BPJS lewat Konsultasi ke Psikiater Pakai BPJS KesehatanCara Konsultasi ke Psikiater Pakai BPJS KesehatanKunjungi Faskes Tingkat PertamaLakukan Konsultasi Ke PsikiaterAmbil ObatKesimpulanKarena banyak yang belum mengetahui bagaimana cara konsultasi ke psikiater pakai BPJS Kesehatan seperti apa serta persyaratan harus dilengkapi, maka pada pertemuan sangat baik ini kami akan jelaskan kepada kalian semua secara jelas dan detail. Maka dari itu sangat disarankan sekali agar simak terus artikel ini sampai selesai, karena akan ada banyak informasi penting akan disampaikan pada artikel kali banyak yang penasaran dengan semuanya maka dari itu pada kesempatan sangat baik ini kami akan jelaskan kepada kalian semua mulai dari syarat serta proses konsultasi menggunakan BPJS Kesehatan, jadi simak dengan baik agar paham dan jelas. Baiklah untuk mempersingkat waktu kalian semua silahkan simak langsung ulasan telah dipersiapkan oleh mengenai cara konsultasi ke psikiater pakai BPJS Kesehatan sudah dipersiapkan seperti dibawah sudah dijelaskan kepada kalian semua dimana setiap peserta wajib untuk melengkapi semua persyaratan sesuai dengan ketentuan berlaku, jadi sangat disarankan untuk dilengkapi. Baiklah karena banyak orang yang penasaran dengan semuanya maka sangat disarankan agar simak ulasan kali ini, untuk lebih jelasnya simak sebagai pertama harus dilengkapi adalah melengkapi kartu BPJS Kesehatan atau silahkan foto copy kartu BPJS Kesehatan atau KIS yang cop identitas diri berupa Foto copy Kartu hasil diagnosis dari mendapatkan surat rujukan dari Faskes Tingkat 1 dimana akan dilanjutkan ke tingkat Konsultasi ke Psikiater Pakai BPJS KesehatanKetika sudah melengkapi semua syarat dan ketentuan berlaku maka proses konsultasi ke psikiater bisa menggunakan BPJS Kesehatan, asalkan sebelumnya sudah melengkapi semuanya. Baiklah, karena banyak yang penasaran dengan caranya seperti apa maka simak langsung ulasan sudah dipersiapkan diantaranya adalah sebagai Faskes Tingkat PertamaJadi langkah pertama harus kalian lakukan adalah datang langsung ke faskes tingkat pertama dengan melengkapi semua syarat dan ketentuan sudah kami sebutkan seperti diatas, dimana kalian bisa mengunjungi faskes seperti dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan atau tinggal tanyakan langsung apaka terdapat poli yang melayani tentang kejiwaan atau psikolog, apabila tidak ada poli tersebut maka langkah yang harus kalian dapat dilakukan adalah meminat surat rujukan untuk lanjut ke faskes tingkat Konsultasi Ke PsikiaterKetika sudah mendapatkan poli yang sesuai dengan yang kalian tujukan maka langkah berikutnya tinggal lakukan konsultasi baik itu di faskes tingkat pertama atau lanjutan tingkat itu silahkan konsultasikan sesuai dengan keluhan yang kalian alami dan sangat disarankan untuk ikuti saja apa yang di arahkan oleh psikolog atau psikiater untuk melakukan terapi yang sedang ObatKemudian langkah terakhir yang harus kalian lakukan adalah ambil obat sesuai dengan apa yang disarankan oleh psikiater, akan tetapi jika disarankan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut maka sangat disarankan untuk ikuti saja apa yang itu tinggal lanjut pengambilan obat sesuai dengan yang disarankan oleh dokter, untuk pengambilan obat biasanya diharuskan untuk memberikan hasil pemeriksaan, setelah semua sudah ikuti prosedur sesuai ketentuan berlaku maka langkah berikutnya tinggal tunggu untuk mendapatkan obat dan sampai disini kalian sudah dilihat dari penjelasan diatas maka dapat menarik kesimpulan bahwa, dengan menggunakan asuransi BPJS Kesehatan kalian bisa konsultasi ke psikiater untuk mengatasi permasalahan yang sedang kalian alami. Namun semua itu terdapat beberapa persyaratan wajib untuk kalian lengkapi, dengan begitu kalian bisa menggunakan BPJS untuk konsultasi ke seperti itulah tadi pembahasan lengkap mengenai cara konsultasi ke psikiater pakai BPJS Kesehatan disertai dengan syarat dan ketentuan dapat sampaikan kepada semua peserta. Semoga dengan adanya penjelasan seperti tersebut dapat membantu semua peserta sedang membutuhkannya.
pengalaman ke psikiater dengan bpjs